Memahami Gejala Diare dengan Berbagai Tingkat Bersama SehatQ.com

Memahami-Gejala-Diare-dengan-Berbagai-Tingkat-Bersama-SehatQ.com
Foto dari Canva Pro

Penyakit diare menjadi salah satu penyakit banyak dialami orang Indonesia. Hal ini difaktori tingkat kebersihan yang tergolong buruk di Indonesia, khususnya di daerah-daerah padat penduduk. Sesuai direktori penyakit tertera penyakit yang mengganggu sistem pencernaan ini bisa disebabkan oleh berbagai kondisi.

Umumnya gejala yang dirasakan berupa rasa tidak nyaman pada perut, diikuti aktivitas buang air besar atau BAB yang lebih banyak dalam sehari, hingga bentuk feses yang lembek hingga cair. Diare bisa dialami oleh semua tingkatan usia, apalagi mereka dengan pencernaan sensitif.

Read More

Kenali Dua Jenis Diare dan Tingkatan Gejalanya

Untuk tingkatan yang tergolong tidak parah, gejala yang dirasakan bisa ditangani dengan obat-obatan umum yang mudah didapatkan di warung atau pun apotek, serta bisa berhenti dalam beberapa hari saja. Berbeda dengan dua jenis tingkatan yang harus segera ditangani dan diobati secara profesional. Kedua tingkatan tersebut berupa Diare Kronis dan Diare Akut.

1. Perbedaan Waktunya

Untuk tingkatan akut, gejala dirasakan dan dialami kurang dari dua minggu dengan bentuk feses semi cair dan dialami lebih dari 2x dalam sehari. Sedangkan tingkatan kronis, gejala dirasakan dan dialami lebih dari dua minggu dengan bentuk feses cair dan mengalaminya berkali-kali, atau bahkan hampir seharian.

2. Dilihat dari Penyebabnya

Tidak hanya gejala, perbedaan bisa dilihat dari penyebab mengapa gejala tersebut bisa dialami. Untuk tingkatan akut penyebabnya berupa efek samping dari obat-obatan, infeksi pada saluran cerna yang disebabkan virus atau bakteri, keracunan makanan/minuman, serta akibat konsumsi minuman bersoda.

Kemudian untuk penyebab tingkatan kronis meliputi infeksi dengan tingkatan cukup parah yang diakibatkan virus, parasit, atau bakteri. Penyebab lainnya ialah radang usus, hipertiroidisme, penurunan aliran pada organ usus, efek dari terapi atau operasi, adanya tumor, penyakit keturunan (genetik), juga terjadi gangguan pada sistem kekebalan tubuh.

3. Cara Penanganan yang Bisa Berbeda

Diare akut bisa juga termasuk gejala ringan bila saat ditangani dengan obat-obatan diare umum, bisa berhenti dan sembuh hanya dalam beberapa hari. Tetapi bila tidak, penderitanya disarankan untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Dokter akan mencari penyebabnya dan meresepkan obat-obatan, seperti antibiotik. Selain itu akan disarankan untuk menjaga asupan dan istirahat yang cukup.

Sedangkan penanganan untuk tingkat kronis yaitu terdiri dari pemeriksaan lanjut yang bisa berupa foto rontgen, pemeriksaan darah, pengambilan sampel tinja/feses, hingga disarankan menjalani endoskopi. Dokter akan segera memberi tindakan untuk meminimalisir terjadinya dehidrasi dan gangguan elektrolit.

4. Lakukan Pencegahan adalah Langkah Terbaik

Baik akut maupun kronis, keduanya bisa saja terjadi akibat gaya hidup atau pola makan buruk. Langkah paling tepat adalah melakukan pencegahan diare dengan menjauhi faktor penyebab seperti menghindari konsumsi makanan dan minuman yang memicu terjadinya peradangan pada usus dan mengganggu sistem pencernaan.

Selain itu selalu menjaga kebersihan juga menjadi cara tepat dalam mencegah Anda mengalami diare. Kebersihan di sini meliputi bahan makanan atau minuman yang dikonsumsi, cara pengolahan atau memasaknya, hingga cara menyajikannya. Kebersihan diri sendiri dan lingkungan pun ikut berperan penting.

Anda bisa temukan lebih banyak informasi dalam halaman direktori penyakit yang tersedia di SehatQ. Ingin membuat janji untuk konsultasi bersama dokter yang ahli di bidangnya? Atau Anda ingin konsultasi singkat melalui gadget yang lebih praktis? Anda bisa kunjungi SehatQ dengan layanan chat bersama dokter, juga terdapat layanan membuat janji atau pengecekan kesehatan di rumah sakit dan laboratorium di kota Anda.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *